Efek pandemi COVID-19 telah menjalar dari aspek kesehatan ke hampir seluruh aspek kehidupan, mulai dari sosial, perekonomian, keuangan, pendidikan, teknologi, lingkungan hidup, bahkan hingga aspek politik. Efek perambatan tersebut dipicu oleh upaya adaptasi serentak berupa penerapan protokol kesehatan serta kebijakan lainnya yang diambil pemerintah di hampir seluruh bidang guna menghambat penularan virus tersebut.
Melalui Buku Strategic Foresight pertama berjudul: Membangun Kembali Indonesia dari COVID-19: Skenario, Peluang, dan Tantangan Pemerintah yang Tangguh, BPK berupaya memenuhi perannya untuk memberi keyakinan, pertimbangan, saran perbaikan, dan pendapat kepada pemerintah dalam menangani COVID-19 dengan berbagai dampaknya melalui empat narasi skenario, implikasi, serta peluang, tantangan, dan risiko yang mungkin terjadi lima tahun kedepan sejak 2021.
Dalam proses penyusunannya, BPK telah mengundang sejumlah pakar di berbagai bidang keilmuan dan pejabat pemerintah prominent pengambil kebijakan di bidang-bidang, seperti perencanaan pembangunan, kesehatan, perekonomian, keuangan, sosial, pendidikan, dan pemerintahan daerah untuk menguraikan pandangan mereka mengenai kebijakan yang telah diambil, dampak, dan proyeksi yang menggambarkan kemungkinan di masa depan.
Buku Seri Strategic Foresight ini berupaya menuangkan kembali pemikiran para pakar dan pengambil kebijakan tersebut dalam buku kumpulan tulisan. Buku Seri ini merupakan suplemen dari Strategic Foresight pertama BPK sebagai bagian dari manajemen pengetahuan, yang pembahasannya dibagi ke dalam dua buku, yaitu:
Khusus Buku Seri 1 berisi pemikiran yang pernah disampaikan oleh para pakar dalam webinar 1, saat proses penyusunan Strategic Foresight BPK. Pembahasan dalam Buku Seri 1 Strategic Foresight BPK ini dibagi ke dalam tujuh isu, yaitu:
1). Scenario planning, 2). Pemikiran bidang kesehatan, 3). Pemikiran di bidang ekonomi/perbankan, 4). Pemikiran bidang sosiologi, 5). Pemikiran bidang politik/geopolitik, 6). Pemikiran di bidang lingkungan hidup, dan 7). Pemikiran di bidang teknologi. Melalui buku ini para pakar berupaya memberikan gambaran mengenai dampak dari pandemi COVID-19, berbagai perubahan yang dialami mulai dari cara kita berkomunikasi, berbelanja, belajar, berpolitik, berinteraksi sosial, serta menjaga lingkungan hidup yang telah mengubah cara hidup manusia. Dari berbagai perubahan yang terjadi menyebabkan faktor – faktor pembentuk masa depan juga ikut berubah.
Dalam konteks Indonesia, dampak pandemi COVID-19 bukan saja menyebabkan korban nyawa manusia, namun juga telah memukul tingkat kesejahteraan sosial, mendorong peningkatan kemiskinan, angka pengangguran dan menekan pertumbuhan ekonomi yang bahkan pada 2020 terkontraksi 2,07%. Di samping itu, pandemi telah menekan inflasi dan memberi pukulan terhadap perekonomian nasional, khususnya pada sektor manufaktur, pertambangan, perdagangan, konstruksi, serta yang terparah, bidang akomodasi terkontraksi 10,2% dan transportasi merosot 15.0%. Melalui buku ini, para pakar dan praktisi dari berbagai bidang keilmuan berbagi pandangan mengenai scenario planning, dampak, dan proyeksi di berbagai bidang yang menggambarkan kemungkinan yang dapat terjadi di masa depan (2021-2026).
Dengan membaca buku ini diharapkan para pemangku kepentingan, khususnya pemerintah dan lembaga perwakilan rakyat bisa antisipatif terhadap masa depan yang penuh VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity) dan TUNA (Turbulent, Uncertaint, Novel, and Ambiguous) yang bahkan saat ini telah berkembang menjadi BANI (Brittle, Anxiety, Non-linear, dan Incomprehensible).